Langsung ke konten utama

(Grammar) Part of Speech: NOUN


Halo, Sobat baca!

Di postingan sebelumnya kita sudah membahas apa itu part of speech dan macam-macam part of speech namun belum dibahas lebih dalam pada setiap poinnya. Kali ini mari kita bahas poin pertamanya yaitu Noun. Sebagian dari kalian mungkin sudah tahu apa itu, namun tidak ada salahnya 'kan jika kita menyegarkan kembali ingatan kita untuk dia (noun maksudnya). Oke, kita langsung aja bahas dibawah!

DEFINITION OF NOUN

A noun is a word used to name something; a person/animal, a place, a thing, or an idea. They are sometimes preceded by noun markers. Noun markers are also called determiners and quantifiers. They are words like a, an, the, this, that, each, some, numbers (1,2,3, etc.), many, etc.

(Noun atau kata benda adalah kata yang digunakan untuk menamakan sesuatu seperti nama orang/binatang, tempat, benda  ataupun ide. Noun tersebut terkadang didahului oleh noun marker yang disebut juga determiner dan quantifier. Contohnya seperti kata a, an, the, this, that, each, some, numbers (1,2,3, etc.), many, dan lainnya.)


Nouns are classified in several ways as follows:

1. Singular or plural noun

Singular nouns name only one person, place, thing or idea.

(Singular nouns atau kata benda tunggal hanya menamakan satu orang, tempat, benda atau ide saja.)

For example: One apple, a pencil, the book, etc.

Plural nouns name two or more people, places, things or ideas. Most singular nouns (Not ALL) are  made plural by adding –s.

(Plural nouns atau kata benda jamak menamakan dua atau lebih orang, tempat, benda atau ide. Kebanyakan singular noun (tidak semua) diubah ke bentuk jamak dengan menambahkan huruf –s dibelakangnya.)

For example:  two pencils, four balls, some books, etc.

If a noun ends with the –s, -sh , -ch, or -x like the words: kiss, church, ash  or box, then they are made plural by adding –es (kisses, churches, ashes and boxes)

There are also irregular nouns that do not follow the any rules. For example, the plural form of the word child is children.

(Jika noun berakhiran huruf –s, -sh, -ch, or –x seperti dalam kata kiss, church, ash or box, maka kita mengubahnya ke dalam bentuk plural dengan menambah huruf –es menjadi kisses, churches, ashes, and boxes.

Terdapat juga irregular noun atau kata benda tidak beraturan yang tidak mengikuti aturan apapun. Misalnya, bentuk plural dari kata “child” yaitu “children”)


2. Countable or uncountable noun

Countable noun: something that you can count. (sesuatu yang dapat dihitung)

Noun marker that usually used: many, few, number

For example: book, chair, problem, idea, etc.

Uncountable noun: something that you cannot count. (sesuatu yang tidak dapat dihitung)

Noun marker that usually used: much, little, amount

For example: sugar, water, money, time, etc.


3. Abstract or concrete noun

Abstract nouns are that cannot be physically held.

(Yaitu kata benda yang secara fisik tidak dapat di pegang.)

For example: things like air, justice, safety, faith, religion, etc.

Concrete nouns are nouns that you can touch. They are people, places and some things. Words like person, court, pencil, hand, car, and door are all examples of concrete nouns.

(Yaitu kata benda yang dapat disentuh. Seperti orang, tempat dan beberapa benda. Kata seperti person, court, pencil, hand, car, dan door adalah contoh dari concrete noun.)


4. Proper or common noun

Proper nouns refer to specific people, places, things and idea. They are always capitalized.

(Yaitu kata benda yang mengacu pada orang, tempat, benda dan ide yang lebih spesifik. Penulisannya dengan huruf kapital di huruf pertamanya.)

For example: Leah Graham, Atlanta, Georgia, etc.

Common nouns are all other nouns. They are not capitalized unless they are the first word in the sentence.

(Yaitu semua kata benda lainnya. Kata benda tersebut tidak berhuruf kapital kecuali jika kata tersebut kata pertama dalam sebuah kalimat.)

For example: cat, pencil, paper, etc.


5. Collective noun

Collective nouns are nouns that are grammatically considered singular, but include more than one person, animal, place, thing, or idea in its meaning.

(Collective noun adalah kata benda yang secara gramatikal dianggap tunggal, tapi kata tersebut berisi lebih dari satu orang, hewan, tempat, benda atau ide dalam maknanya.)

For example: team, group, jury, committee, audience, class, troop, family, couple, and society.

The committee is going to make a decision.


6. Gerund

Gerund is the –ing form of the verb and is used as a noun.

(Gerund adalah bentuk kata kerja –ing dan digunakan sebagai kata benda.)

For example:

-          Running is good for you.

             Running is the noun/gerund and is is to be.

            (Running sebagai noun/gerund sedangkan is adalah to be atau auxiliary verb)

      -          My crying upset him.

              Crying is the subject and upset is the verb.

              (Crying sebagai subjek dan upset sebagai kata kerja)

       

Oke, mungkin sekian pembahasan Noun, apa sudah ter-refresh ingatannya?!! semoga bermanfaat pembahasan kali ini, bila ada kritik dan saran feel free untuk letakkan di kolom komentar, ya. See you!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

(Chapter 1 ) Be Blues! - Ao ni Nare Manga

Author : Tanaka Motoyuki Genre: Shounen ,  Drama ,  Romance ,  School life ,  Sports ,  Tragedy Ryu Ichijou? is  a young boy who dreams of becoming Japan's representative of soccer. Along with his friends, the twins Yuuto and Yuki, he first aims to win a the little league national competition. The manga begins with little league soccer, and progresses into the high school version of the sport. The manga won the Shogakukan Manga Award for Best Shonen Manga at the 60th Shogakukan Manga Awards. Ryu Ichijou, seorang anak lelaki yang bermimpi menjadi pemain timnas Jepang. Bersama temannya Yuuto dan Yuki, pertama ia bertujuan untuk menang dalam kompetisi liga bola muda nasional. Jalan cerita bermula dengan liga bola anak-anak dan berlanjut ke liga bola tingkat SMA. Komik ini memenangkan penghargaan Best Shonen Manga di ajang Shogakukan Manga ke-60. Jangan lupa beli komik aslinya di toko buku terdekat! Jangan lupa beli komik aslinya di toko buku terdekat! Jangan lupa beli komik aslinya di

Biantara Ngaronjatkeun Kareueus Nonoman Kana Basa sunda

           Assalamu’aikum wr.wb.            Hadirin anu sami-sami linggih,         Kersaning gusti Nu Maha Suci, urang sadayana tiasa patepung lawung paamprok jonghokdina ieu acara. Mugi ieu acara téh lungsur-langsar kalayan tiasa kahontal sagala anu dipimaksadd. Amin         Ngadegna sim kuring dina dangeut ieu payuneun parasepuh miwah paratamu anu sami rawuh, taya sanés seja ngiring jabung tumalapung sabda kumapalang.         Kitu oge bari jeung digédéng ku kendang gedé pakauman, dag-dig-dug rasaning ati, rumasa sim kuring mah taya kabisa, sanggem paripaos téa mah étang-étang lauk buruk milu mijah. Boa catur gé nu tanpa bukur, ngalantur teu puguh alang ujurna taya pulunganeunnana.

Sisindiran

Johan                          : Keur naon Pi, sorangan wae ? Yopi                           : Eh Johan, keur ngadaweung wé, puguh karek balik ti sakola. Johan                          : Yopi, tadi di sakola urang diajar sisindiran, resep . . . téh. Yopi                           : Sisindiran téh nu kumaha téa? Johan                           : Na teu apal kitu ? Yopi                            : Nyaéta henteu matak nanyakeun gé. Cing béjaan nu kumaha sisindiran téh? Kang Wawan             : Keur naraon mani uplek kitu sigana téh? Yopi                           : Eh Akang, ieu si Johan, cenah rék sisindiran. Cing kumaha Han, kuring haying nyaho?